Selasa, 09 Juni 2015

Fenomena Ijazah Palsu




Kasus ijazah palsu sebenarnya bukan berita baru. Tapi, begitu fenomena ini mencuat lagi kepermukaan, tetap saja menyita perhatian luar biasa. Bagaimana tidak. Kasus ijazah palsu ini melibatkan politisi, pengusaha, bahkan guru dari pusat sampai di daerah-daerah.

Yang jelas, ada orang yang gelap mata untuk memilih cara instan untuk mendapatkan ijazah. Semua ini dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

Walaupun menuntut ilmu itu wajib dan pendidikan untuk semua, lalu bukan berarti kita bisa menghalalkan segala cara. Sesungguhnya pendidikan itu butuh dana dan waktu. Perlu waktu, ketekunan, dan kerja keras untuk menjalaninya karena faktor-faktor itulah yang akan yang akan membuat kualitas dan memacu etos kerja kita ketika bersaing dalam masyarakat serta meningkatkan apresiasi masyarakat.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah perusahaan dan lembaga yang ingin merekrut karyawan sebaiknya menekankan kebutuhan kepada kemampuan kerja, bukan kepemilikan ijazah. IPK hanya menunjukkan bahwa orang tersebut padai dalam perkuliahan, tetapi mereka belum tentu cocok dengan pekerjaan yang ditawarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar