Artikel
Menurut
Syamsul (2003:79) artikel adalah karya jurnalistik berupa tulisan yang erisi
pandangan (opini, gagasan (ide), pemikiran, serta fakta. Posisinya dalam karya
jurnalistik masuk dalam kategori views (pandangan atau opini)seperti halnya
tajuk rencana, dan surat pembaca.
Opini
Menurut
Dan Nimmo adalah suatu respon aktif terhadap suatu stimulus, suatu respon yang
direkonstruksikan melalui interpretasi pribadi yang berkembang dan menyumbang
imej.
Tajuk Rencana
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ditulis Drs. Suharso dan Dra. Ana
Retnoningsih, tajuk rencana diartikan dengan “induk karangan” di majalah, surat
kabar atau kepala surat/kop surat. “Menajuk” diartikan juga dengan terkemuka,
tempat tinggi. Dalam bahasa Belanda induk karangan ini disebut dengan
hoofdartikel.
Tajuk
rencana berasal dari kata “tajuk” yang juga disebut “mahkota,” “patam” atau
“jamang” yang juga berarti perhiasan kepala seperti jambul dibuat dari bunga
buatan jumbbai. Oleh sebab itu, Dja’far H. Assegaff mengatakan pula bahwa tidaklah
salah jika disebut tajuk rencana merupakan mahkota surat kabar atau majalah.
Dalam
bukunya Jurnalistik Masa Kini, Assegeff menguntip Lyle Spencer, penulis buku
Editorial Writing yang memberi batasan, “Tajuk rencana sebagai pernyataan
mengenai fakta dan opini secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi
penulisan dan bertujuan untuk mempengaruhi pendapat, atau memberi interpretasi
terhadap suatu berita yang menonjol sebegitu rupa sehingga kebanyakan pembaca
surat kabar akan menyimak pentingnya arti berita yang ditanjukkan tadi.”
Kolom/esai
Kolom
(article column) biasanya ditulis dengan gaya yang sangat ringan atau enteng
dan diselingi humor-humor segar, walaupun masalahnya sangat serius (politik,
ekonomi, sosial, budaya, hukum, keamanan, pendidikan, bencana, kecelakaan,
kriminalitas, gaya hidup, dan sebagainya).
Perbedaan
kolom dengan tajuk rencana tidak terletak pada tema atau topik yang dipilih,
tetapi lebih pada cara penyampaiannya. Bila tajuk rencana disampaikan dengan
cara yang sangat serius, kolom bisa lewat secara melenggang santai dengan
humor-humor segar. Tajuk rencana harus logis, rasional, atau masuk akal,
sedangkan kolom bisa memainkan kata-kata berupa pribadi yang sedikit nyeleneh.
Penulis
kolom bisa berasal dari wartawan koran bersangkutan atau dari lua. Penulis
kolom dari luar secara teratur mengirim tulisannya, yang bisa secara
harian, mingguan, dwimingguan, atau
bulanan.
Surat Pembaca
Bagi
pers Indonesia, surat pembaca bukan sekedar ajang saling menyampaikan
unek-unek, tetapi juga bisa sebagai tempat untuk tukar pendapat atau forum
dialog mengenail banyak hal yang terjadi dalam masyarakat.
Mereka
pada dasarnya juga ingin didengar. Mereka juga memerlukan saluran untuk
berekspresi. Mereka juga ingin aspirasinya didengar dan tidak hanya dicekoki
dengan berita-berita setiap hari.
Sebagai
media penyalur aspirasi itulah surat kabar dan majalah juga menyediakan ruang
untuk apa yang disebut dengan “surat kabar”. Isinya pun beragam. Namun, umumnya
berisi protes atas pelayanan publik. Mereka mengkritik lembaga negara dan
lembaga publik lainnya yang tidak becus. Sebagian lagi menyampaikan pendapat
atas suatu kejadian. Seperti tajuk, sebagian surat bersifat menggurui,
menasihatin, menegur, dan lain-lain.
Referensi
Sedia
Willing Barus. Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, Erlangga, Jakarta,
2011